Desain Rumah Cina Tradisional tak hanya sekedar untuk tempat bernaung saja, melainkan juga mengandung filosofi hidup, budaya, dan spiritualitas yang telah berlangsung hingga sekarang.
Bagaimana tidak? Sebab pada setiap bentuk, warna, dan arah bangunan mempunyai arti tersendiri yang mencerminkan kehidupan masyarakat Cina terhadap berbagai aspek.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai fakta-fakta menarik dari Desain Rumah Cina Tradisional, yuk simak langsung ulasan dibawah ini.
5 Fakta Desain Rumah Cina Tradisional
1. Mengusung Prinsip Simetri
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa prinsip simetri menjadi salah satu fakta yang tak terbantahkan pada Desain Rumah Cina Tradisional.
Ya, sebab hampir semua rumah tradisional di China dibangun mengikuti arah Utara dan Selatan.
Bangunan utama umumnya menghadap ke Selatan agar mendapatkan sinar matahari secara maksimal, sekalius terlindungi dari terpaan angin dingin yang berasal dari arah Utara.
Tata letak bangunannya dibuat tidak sembarangan, melainkan selalu berporos pada satu garis tengah yang membagi rumah menjadi dua bagian simetris.
Kabarnya, prinsip ini diyakini dapat memberikan keseimbangan dan keharmonisan dalam bagi si penhuni rumah.
Disisi lain, penempatan ruangannya juga memiliki aturan tertentu. Seperti ruang utama untuk kepala keluarga yang ada di bagian tengah, sedangkan kamar anak-anak, dapur, dan gudang berada di sisi samping atau belakang.
Bahkan, prinsip simetri juga diyakini dapat mendatangkan keberuntungan, Kesehatan, serta kebahagiaan.
Baca juga: Desain Rumah Jepang Tradisional
2. Bentuk Siheyuan
Di negara asalnya, Desain Rumah Cina Tradisional lebih populer dengan istilah Siheyuan yang berarti “rumah dengan halaman empat sisi”.
Desain tersebut terdiri dari empat bangunan yang tampak mengelilingi halaman bagian tengah dengan bentuk persegi.
Menariknya lagi, setiap sisi bangunan memiliki fungsi berbeda yang sesuai status dan aktivitas penghuni rumah lho.
Bangunan di sisi Utara biasanya menjadi tempat tinggal orang tua, sedangkan sisi Timur dan Barat dikhususkan untuk anggota keluarga lainnya.
Adapun halaman tengah yang menjadi pusat aktivitas, tempat bermain anak, tempat ibadah, hingga tempat untuk mengadakan acara-acara penting.
Bentuk Siheyuan menjadi lambang keharmonisan keluarga besar, yang mana setiap generasinya akan hidup berdampingan dan saling mengormati.
3. Srtuktur Kayu Dengan Atap Melengkung
Struktur Desain Rumah Cina Tradisional memang didominasi oleh material kayu solid berkualitas tinggi, seperti kayu jati, cemara, atau bambu yang berukuran besar.
Biasanya terdapat pilar kayu yang berdiri tegak untuk menopang balok horizontal tanpa menggunakan paku logam.
Teknik bangunan ini terkenal dengan istilah Dougong, yakni sistem sambungan antar kayu yang kuat dan lentur.
Sehingga sistem sambungan tersebut memiliki kemampuan yang baik terhadap goncangan ringan dari gempa bumi skala kecil.
Beralih ke bagian atap rumah yang berbentuk melengkung dengan ujung terangkat ke atas, sehingga tampak seperti sayap burung yang sedang mengepakkan sayapnya.
Bentuk atap yang dibuat melengkung memiliki dua makna berbeda. Secara fungsi, bentuk atap melengkung dapat mengalirkan air hujan dengan baik.
Secara simbolis, bentuk atap melengkung diyakini dapat mengusir roh jahat sekaligus mendatangkan keberuntungan bagi penghuni rumah.
Baca juga: Mengenal Jenis Atap Genteng
4. Dekorasi Dengan Penuh Makna
Setiap ukiran, warna hingga patung memiliki makna tersendiri. Pada pintu utama kerap terdapat sepasang patung singa batu (Shi) yang terdiri dari jantan dan betina.
Patung singa jantan biasanya sedang memegang bola yang melambangkan kekuasaan dan perlindungan, sedangkan singa betina terlihat memegang anak kecil sebagai simbol kesuburan dan kehangatan keluarga.
Disisi lain, terdapat juga ukiran naga dan burung phoenix yang menghiasi balok kayu, kusen pintu, hingga plafon.
Ukiran naga menjadi simbol kekuatan, kejayaan, dan perlindungan terhadap energi-energi negatif.
Adapun ukiran burung phoenix yang melambangkan keindahan, keharmonisan, serta keseimbangan energi Yin dan Yang.
Penggunaan warna merah tampak mendominasi di hampir semua bagian rumah, terlebih di pintu dan tiang utama.
Menurut kepercayaan masyarakat Cina Kuno, warna merah merupakan lambang keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari roh jahat.
Terdapat juga warna emas dan kuning yang menjadi simbol kekayaan dan kemakmuran.
5. Filosofi Kehidupan
Arsitektur Desain Rumah Cina Tradisional tak hanya membangun ruang fisik, tapi juga ruang spiritual.
Konsep Yin dan Yang merupakan poin dasar untuk menentukan keseimbangan antara terang dan gelap, keras dan lembut dalam setiap sudut rumah.
Tak hanya itu, ajaran lima unsur alam (Wu Xing) yang meliputi kayu, api, tanah, logam, dan air juga kerap diaplikasikan pada desain rumah.
Contohnya seperti keberadaan taman air atau kolam ikan di area tertentu yang berpesan sebagai penyeimbang unsur air dengan material kayu.
Baca juga: Decking Kayu Kolam Renang
Tujuannya, yakni untuk menciptakan keharmonisan energi alam (Qi) agar suasana rumah senantiasa damai dan memawa Kesehatan bagi penghuninya.
Prinsip tersebut tak hanya diaplikasikan dalam skala kecil, namun juga dalam tata kota kuno seperti Beijing.
Filosofi ini menjadi keyakinan bagi masyarakat Cina bahwa rumah bukan sekedar tempat untuk bernaung saja, tapi juga cerminan hubungan antara manusia, keluarga, dan alam disekitarnya.
Demikianlah ulasan singkat mengenai fakta-fakta seputar Desain Rumah Cina Tradisional.
0 comments