BLANTERORBITv102

    Inspirasi Desain Rumah Bata yang Harus Dicoba

    Rabu, 05 November 2025
    Desain rumah bata

    Desain rumah bata - Sebagaimana yang sudah diketahui, bahwa bata merupakan salah satu jenis material yang kerap diandalkan untuk kebutuhan konstruksi bangunan. 

    Ya, material ini pada umumnya diaplikasikan untuk membuat pondasi dinding karena sifatnya yang kokoh dan mampu beradaptasi dengan cuaca. 

    Awalnya rumah bata identik dengan kesan kuno. Seiring berjalannya waktu, kini rumah bata menyuguhkan tampilan estetika yang lebih menarik melalui sentuhan kreativitas. 

    Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan membahas berbagai desain rumah bata. 

    4 Desain Rumah Bata Terbaik

    1. Rumah Bata Bergaya Tropis Modern

    Mengingat negara Indonesia yang beriklim tropis, tentunya desain rumah bata dengan gaya tropis modern merupakan pilihan paling tepat. 

    Material bata memiliki kemampuan yang dapat menyerap panas dengan baik, sehingga akan membantu dalam menjaga suhu ruangan tetap stabil. 

    Desain rumah bata

    Dengan menggunakan dinding bata, maka ruangan terasa lebih sejuk di siang hari dan cenderung hangat ketika malam tiba. 

    Tak hanya bata, desain rumah ini juga kerap menggabungkan dengan material alami lainnya seperti kayu solid, batu alam, serta tanaman hijau. 

    Sebagai contoh, dinding bata di area outdoor bisa dipadukan dengan taman vertikal agar tampilannya terkesan lebih segar dan natural. 

    Baca juga: Fasad Rumah Panggung

    Disisi lain, gunakan bukaan besar seperti ventilasi silang atau skylight agar sirkulasi udara majupun pencahayaan alami di siang hari lebih maksimal. 

    Bata ekspos dengan sentuhan finishing doff juga akan menyuguhkan nuansa alami yang begitu serasi dengan lingkungan sekitar. 

    Sehingga rumah bata bergaya tropis modern sangat cocok untuk anda yang mengedepankan kenyamanan dan fungsional. 

    2. Rumah Bata Tema Industrial

    Ciri khas rumah bergaya industrial terdapat pada penggunaan material mentah seperti bata, beton, besi, hingga kayu tanpa banyak sentuhan finishing. 

    Ya, bagian dinding bata akan dibiarkan begitu saja tanpa diberi cat maupun plester, lalu dipadukan dengan plafon tinggi dengan rangka baja hitam untuk menonjolkan kesan tegas dan maskulin. 

    Rumah Bata Tema Industrial

    Terdapat pula jendela berukuran besar dari besi dan kaca untuk mengoptimalkan pencahayaan alami di siang hari. 

    Beralih ke interior yang menggunakan lampu gantung khas pabrik, lantai semen halus, serta perabotan berbahan logam untuk mempertegas karakter industrial. 

    Selain terkesan modern, gaya rumah ini juga dapat menciptakan efek luas atau lega melalui dominasi elemen yang terbuka. 

    3. Rumah Bata Tema Minimalis

    Masih banyak yang beranggapan bahwa penggunaan bata ekspos hanya cocok untuk rumah bergaya tradisional atau rustic. 

    Padahal, rumah bata juga bisa tampil lebih elegan dengan tema minimalis modern melalui penataan yang tepat. 

    Rumah Bata Tema Minimalis

    Rumah bata bergaya minimalis kerap mengutamakan kesederhanaan bentuk melalui garis-garis tegas dengan dominasi warna netral seperti putih, abu-abu, atau krem. 

    Misalkan satu dinding bata ekspos di area ruang tamu maupun fasad depan bisa menjadi focal point yang lebih menarik. 

    Apabila ingin tampilan yang lebih halus, anda bisa menggunakan pola susun bata yang rapi dan lapisan pelindung transparan agar permukaannya terkesan bersih. 

    Selain itu perpaduan bata, kaca berukuran besar, serta elemen kayu dapat memberi keseimbangan antara kesan hangat dan modern. 

    Pastinya desain ini sangat ideal untuk rumah di perkotaan yang ingin tampil sederhana, namun masih tetap berestetika tinggi. 

    4. Rumah Bata Tema Rustic Khas Pedesaan

    Untuk anda yang menyukai nuansa natural dan kehangatan, maka desain rumah bata bergaya rustic ini wajib dicoba. 

    Gaya rustic memang selalu mengutamakan keindahan material alami yang terlihat tua atau tidak sempurna. 

    Rumah Bata Tema Rustic Khas Pedesaan

    Contohnya seperti dinding bata dengan warna alami, serat kayu kasar, serta lantai batu alam untuk menciptakan suasana khas pedesaan yang begitu menenangkan. 

    Namun, biasanya gaya rustic tidak terlalu banyak menggunakan warna. Ya, palet yang digunakan cenderung hangat, seperti bata merah, cokelat, krem, hingga abu-abu tanah. 

    Baca juga: Inspirasi Desain Rumah Kayu

    Sebagai pelengkapnya bisa menambahkan jendela kayu berukuran besar, pintu barn-style, dan furniture dengan finishing alami tanpa cat yang mengkilap. 

    Ketika malam tiba, maka pencahayaan hangat dari lampu berwarna kuning redup dapat menyuguhka kesan nyaman dan romantis. 

    Estimasi Biaya Membuat Rumah Bata

    Untuk rumah bata sederhana satu lantai dengan luas 50 sampai 70 meter persegi, biaya pembangunannya berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 4,5 jutaan per meter persegi. 

    Dengan kata lain, total biaya pembangunan rumah bata bisa mencapai sekitar Rp 150 juta sampai Rp 300 jutaan tergantung material serta finishing yang digunakan. 

    1. Rincian Estimasi Dasar

    • Pondasi dan struktur awal: Rp 40–50 juta
    • Dinding bata dan plesteran: Rp 25–30 juta
    • Atap dan rangka baja ringan: Rp 20–25 juta
    • Lantai dan keramik: Rp 10–15 juta
    • Finishing (cat, kusen, pintu, jendela): Rp 20 juta
    • Instalasi listrik dan air: Rp10 juta
    • Biaya tukang dan pengawasan: sekitar 30–35% dari total biaya material

    Melalui estimasi tersebut, maka totalnya akan mencapai sekitar Rp 180 juta - 200 jutaan untuk rumah bata dengan ukuran 60 meter persegi. 

    Baca juga: Estimasi Biaya Pemasangan Lantai Kayu

    2. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Pembangunan

    Faktor pertama yang dapat mempengaruhi biaya pembangunan rumah, yakni jenis bata yang digunakan. 

    Ya, bata merah tradisional umumnya lebih murah ketimbang jenis bata hebel maupun bata press berkualitas tinggi. 

    Selain jenis bata, finishing dindingnya juga dapat mempengaruhi biaya pembangunan rumah. Jika ingin lebih hemat, sebaiknya dinding bata dibiarkan tanpa sentuhan plester. 

    Adapun rumah dengan bentuk yang lebih kompleks memerlukan banyak material dan tenaga kerja, sehingga biaya opersionalnya pun jadi lebih tinggi. 

    Faktor berikutnya, yakni biaya transportasi material dan upah tukang di setiap daerah yang bisa berbeda-beda. 

    3. Tips Menghemat Biaya Pembangunan

    Untuk menekan biaya operasional, sebaiknya gunakan bata merah tradisional berkualitas baik dengan finishing yang efesien. 

    Apabila memungkinkan, lakukan pembangunan secara bertahan sesuai dengan ketersediaan budget. 

    Melalui perencanaan yang matang dan pengawasan ketat, maka tak hanya sekedar menghemat, namun juga menghasilkan pondasi yang kuat, estetis, dan nyaman untuk jangka panjang. 

    Bagaimana, apakah anda tertarik untuk membuat rumah bata? 



    Author

    Amanda