Karakteristik kayu albasia
– Sampai saat ini kayu masih tetap menjadi salah satu material alami yang kerap
diandalkan untuk berbagai kebutuhan, seperti konstruksi bangunan, mebel,
kerajinan tangan, dan sebagainya.
Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kayu terbesar
di dunia, tentu saja ada banyak sekali jenis-jenis kayu yang tersedia
dipasaran.
Mungkin masih ada sebagian masyarakat yang belum kenal
dengan jenis kayu albasia.
Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan
membahas seluk beluk seputar kayu albasia.
Tanpa banyak panjang lebar lagi, yuk simak langsung ulasan
berikut.
5 Fakta Kayu Albasia
1. Sengon Nama Lain Dari Kayu Albasia
Di Indonesia khususnya Pulau Jawa, kayu albasia memang lebih
populer dengan nama kayu sengon.
Selain di Indonesia, pohon kayu albasia juga tumbuh subur di
beberapa negara asia lainnya seperti India, China, Filipina, hingga Australia.
Menurut informasi yang didapat, pohon albasia adalah jenis
tanaman kayu sejenis pohon anggota suku fabaceae.
Durasi pertumbuhan pohon albasia tergolong cukup cepat, sehingga proses
pembudidayaan dan perawatannya relatif lebih mudah serta ekonomis.
Bukan hanya itu, ia juga bisa tumbuh dengan baik pada tanah regosol,
aluvial, dan latosol yang memiliki tekstur lempung berpasir atau lempung
berdebu dengan tingkat kemasaman tanah sekitar pH 6-7.
Sementara ketinggian yang cocok sebagai tempat untuk penanaman pohon
albasia berkisar 0 – 800 mdpl.
Meski demikian, pohon albasia juga masih bisa tumbuh dengan
baik pada ketinggian 1500 mdpl.
Baca juga: Keunikan Kayu Amara yang Berbeda Dengan Jenis Kayu Lainnya
2. Kayu Albasia Ringan Tapi Kuat
Kabarnya, bobot kayu albasia
ini mempunyai densitas 320 – 640 kg / m2 pada kadar air 15%.
Sedangkan struktur kayunya
agak padat dengan pola serat yang lurus, agak kasar, namun masih tetap mudah
diolah.
Disisi lain, bagian teras kayu albasia ini tampil dengan
warna kuning mengkilap hingga cokelat, merah, dan gading.
Sehingga tak heran jika kayu albasia dapat dilakukan proses finishing
dengan menambahkan cat khusus kayu agar tampilannya lebih menarik.
Dibalik bobotnya yang lebih ringan, ternyata tingkat kekuatan dan keawetan
kayu albasia ini tidaklah main-main.
Hal itu pun terbukti, yang mana tingkat kekuatan dan keawetan kayu albasia
ini dikategorikan kedalam jenis kayu kelas III – IV.
Itu sebabnya, mengapa kayu albasia termasuk kedalam kategori jenis kayu
yang awet dan kuat. Namun, tidak semua tipe kayu albasia memiliki kualitas
yang sama.
Kayu albasia akan dibedakan lagi berdasarkan kelasnya, seperti tipe
chinensis, weru A, procera, dan lain sebagainya.
3. Sifatnya yang Multifungsi
Kayu albasia ini bisa dibilang sebagai salah satu jenis kayu
yang sifatnya multifungsi.
Dengan kata lain, kayu albasia cocok digunakan untuk
menunjang berbagai kebutuhan.
Adapun mengenai pemanfaatkan kayu albasia seperti, Pembuatan rangka atap rumah, Pembuatan jembatan, Bahan untuk membuat korek api, Pembuatan kapal perahu, Bantalan tiang listrik, Plafon rumah, Furniture, hingga lantai kayu.
Baca juga: Ketahui Jenis Lantai Kayu Yang Paling Tepat Sesuai Area Hunian
4. Terdapat Dua Tipe Kayu Albasia
Dalam industri perkayuan, kayu albasia akan dibedakan lagi
kedalam dua tipe yang berbeda, yakni kayu albasia laut dan kayu albasia putih.
Meski dinamai dengan albasia putih, ternyata warna kulitnya tidak sesuai
dengan namanya.
Disisi lain, kayu albasia putih juga tidak memiliki cabang
dengan ukuran panjangnya yang mencapai sekitar 9 meter.
5. Tahan Terhadap Serangan Rayap
Sebagaimana yang sudah diketahui, bahwa rayap merupakan
salah satu jenis hama serangga yang paling ditakuti oleh semua material kayu.
Akan tetapi, serangan rayap sama sekali tidak mempan
terhadap kayu albasia lho.
Sehingga tak heran jika kayu albasia sering diandalkan untuk
berbagai kebutuhan produk property, seperti lantai kayu, plafon kayu, dinding
kayu, dan masih banyak lagi.
Bahkan, kayu albasia juga kerap digunakan untuk kebutuhan
industri bahan bangunan dan pondasi material.
Hal itu bukan tanpa alasan, dikarenakan kriteria kayu albasia yang memang
sangat ideal untuk menunjang industri perkayuan.
Baca juga: 9 Jenis Kayu Anti Rayap Terbaik untuk Kontruksi
Nah, seperti itulah ulasan singkat mengenai seluk beluk
seputar kayu albasia.
Bagaimana, apakah anda tertarik untuk menggunakan kayu
albasia?
0 comments